REFLEKSI PEMBELAJARAN TUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Kunti Zakiah, S.Pd.

Guru Matematika MTs Al-Iman Bulus

Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai hal. Refleksi pembelajaran merupakan salah satu aktivitas proses pembelajaran yang sangat penting dilakukan, namun sering kali dilupakan. Refleksi pembelajaran dilaksanakan di akhir kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penilaian ataupun umpan balik setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Aktivitas refleksi dapat digunakan oleh guru sebagai informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya dan sejauh mana pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk peserta didik, kegiatan refleksi berguna sebagai sarana menyalurkan ungkapan terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan terlaksananya refleksi secara rutin harapannya guru akan mendapatkan informasi yang digunakan guru sebagai umpan balik terhadap pembelajaran selanjutnya.

Aktivitas refleksi pada sebuah pembelajaran mempunyai tujuan pokok yaitu menilai bagaimana respon peserta didik dalam sebuah pembelajaran atau penyampaian sebuah materi; agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas; memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan; memahami apa saja keperluan dan kemauan dari peserta didik secara detail. Harapannya guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam kesempatan selanjutnya.

Refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah tentang bagaimana peserta didik bisa menjadi sadar dengan proses berpikir mereka sendiri dan bisa terbuka kepada orang lain. Dengan refleksi peserta didik bisa menilai mengenai “bagaimana’ dan “mengapa” sebuah pembelajaran bisa berlangsung, dan mengerti apa yang harus dilakukan setelah pembelajaran selesai. Ketika peserta didik dan guru secara konsisten mengadakan refleksi, mereka akan mendapatkan dampak, diantaranya adalah memahami dan mengetahui maksud dari apa yang telah dipelajari, bisa mengerti apa yang dilakukan, paham apa yang harus dilakukan selanjutnya, mengerti budaya belajar yang ada di kelas dan mengetahui proses pembelajaran. Refleksi ini merupakan proses penggalian peserta didik dan guru, apakah aktivitas pembelajaran sudah ideal atau belum. Dalam praktiknya peserta didik didorong untuk bisa mengungkapkan kegelisahan, beban dan kekurangan dari proses pembelajaran. Termasuk mengekspresikan halangan dan kesulitan mereka dalam menyerap materi pelajaran.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit menurut sebagian besar peserta didik MTs Al-Iman Bulus sehingga motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran Matematika juga rendah. Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan suatu ketertarikan atau ketidak-tertarikan terhadap suatu obyek. Seseorang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap hal tersebut. Motivasi ini datang dari dalam dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta faktor-faktor subyektif lainnya.Kesuksesan seorang guru tidak hanya dilihat dari selesainya kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga ditentukan dari sejauhmana pembelajaran tersebut berhasil mewujudkan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Faktor penting yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran adalah motivasi yang dimiliki oleh anak didik. Semakin besar motivasi belajar peserta didik, semakin besar pula kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran, demikian juga sebaliknya.

Berdasarkan hal tersebut guru melakukan beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri peserta didik, salah satunya dengan selalu melaksanakan refleksi pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh dengan cara bervariasi. Menurut Ginanjar Adhi (Tripven.com) ada beberapa teknik atau cara refleksi yaitu:

1. Refleksi dengan lisan.
Dalam refleksi ini guru bisa meminta saran kepada berbagai sumber secara langsung baik dari peserta didik maupun guru lain.
2. Refleksi dengan video.
Dengan menggunakan video pembelajaran, guru bisa mencermati aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Seperti mengamati peserta didik saat pembelajaran berlangsung dan bagaimana guru menjelaskan materi kepada peserta didik.
3. Refleksi memakai jurnal.
Refleksi jurnal bisa digunakan sebagai alat refleksi yang bagus, karena dengan menggunakan jurnal, guru bisa mencatat apa saja yang kurang dan apa saja yang harus diperbaiki tepat pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga analisis guru terhadap pembelajaran bisa lebih realistis.
4. Refleksi menggunakan catatan.
Refleksi dengan catatan bisa digunakan guru untuk menerapkan refleksi kepada diri sendiri. Dengan menggunakan catatan, guru bisa melakukan evaluasi diri sedini mungkin dan bisa mencatat langsung apa yang terjadi pada kelas.

REFLEKSI PEMBELAJARAN TUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Kunti Zakiah, S.Pd.

Guru Matematika MTs Al-Iman Bulus

Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai hal. Refleksi pembelajaran merupakan salah satu aktivitas proses pembelajaran yang sangat penting dilakukan, namun sering kali dilupakan. Refleksi pembelajaran dilaksanakan di akhir kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penilaian ataupun umpan balik setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Aktivitas refleksi dapat digunakan oleh guru sebagai informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya dan sejauh mana pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk peserta didik, kegiatan refleksi berguna sebagai sarana menyalurkan ungkapan terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan terlaksananya refleksi secara rutin harapannya guru akan mendapatkan informasi yang digunakan guru sebagai umpan balik terhadap pembelajaran selanjutnya.

Aktivitas refleksi pada sebuah pembelajaran mempunyai tujuan pokok yaitu menilai bagaimana respon peserta didik dalam sebuah pembelajaran atau penyampaian sebuah materi; agar guru bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas; memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan; memahami apa saja keperluan dan kemauan dari peserta didik secara detail. Harapannya guru bisa membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam kesempatan selanjutnya.

Refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah tentang bagaimana peserta didik bisa menjadi sadar dengan proses berpikir mereka sendiri dan bisa terbuka kepada orang lain. Dengan refleksi peserta didik bisa menilai mengenai “bagaimana’ dan “mengapa” sebuah pembelajaran bisa berlangsung, dan mengerti apa yang harus dilakukan setelah pembelajaran selesai. Ketika peserta didik dan guru secara konsisten mengadakan refleksi, mereka akan mendapatkan dampak, diantaranya adalah memahami dan mengetahui maksud dari apa yang telah dipelajari, bisa mengerti apa yang dilakukan, paham apa yang harus dilakukan selanjutnya, mengerti budaya belajar yang ada di kelas dan mengetahui proses pembelajaran. Refleksi ini merupakan proses penggalian peserta didik dan guru, apakah aktivitas pembelajaran sudah ideal atau belum. Dalam praktiknya peserta didik didorong untuk bisa mengungkapkan kegelisahan, beban dan kekurangan dari proses pembelajaran. Termasuk mengekspresikan halangan dan kesulitan mereka dalam menyerap materi pelajaran.

Refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah tentang bagaimana peserta didik bisa menjadi sadar dengan proses berpikir mereka sendiri dan bisa terbuka kepada orang lain. Dengan refleksi peserta didik bisa menilai mengenai “bagaimana’ dan “mengapa” sebuah pembelajaran bisa berlangsung, dan mengerti apa yang harus dilakukan setelah pembelajaran selesai. Ketika peserta didik dan guru secara konsisten mengadakan refleksi, mereka akan mendapatkan dampak, diantaranya adalah memahami dan mengetahui maksud dari apa yang telah dipelajari, bisa mengerti apa yang dilakukan, paham apa yang harus dilakukan selanjutnya, mengerti budaya belajar yang ada di kelas dan mengetahui proses pembelajaran. Refleksi ini merupakan proses penggalian peserta didik dan guru, apakah aktivitas pembelajaran sudah ideal atau belum. Dalam praktiknya peserta didik didorong untuk bisa mengungkapkan kegelisahan, beban dan kekurangan dari proses pembelajaran. Termasuk mengekspresikan halangan dan kesulitan mereka dalam menyerap materi pelajaran.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit menurut sebagian besar peserta didik MTs Al-Iman Bulus sehingga motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran Matematika juga rendah. Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan suatu ketertarikan atau ketidak-tertarikan terhadap suatu obyek. Seseorang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap hal tersebut. Motivasi ini datang dari dalam dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta faktor-faktor subyektif lainnya.Kesuksesan seorang guru tidak hanya dilihat dari selesainya kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga ditentukan dari sejauhmana pembelajaran tersebut berhasil mewujudkan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Faktor penting yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran adalah motivasi yang dimiliki oleh anak didik. Semakin besar motivasi belajar peserta didik, semakin besar pula kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran, demikian juga sebaliknya.

Berdasarkan hal tersebut guru melakukan beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri peserta didik, salah satunya dengan selalu melaksanakan refleksi pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh dengan cara bervariasi. Menurut Ginanjar Adhi (Tripven.com) ada beberapa teknik atau cara refleksi yaitu:

1. Refleksi dengan lisan.
Dalam refleksi ini guru bisa meminta saran kepada berbagai sumber secara langsung baik dari peserta didik maupun guru lain.
2. Refleksi dengan video.
Dengan menggunakan video pembelajaran, guru bisa mencermati aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Seperti mengamati peserta didik saat pembelajaran berlangsung dan bagaimana guru menjelaskan materi kepada peserta didik.
3. Refleksi memakai jurnal.
Refleksi jurnal bisa digunakan sebagai alat refleksi yang bagus, karena dengan menggunakan jurnal, guru bisa mencatat apa saja yang kurang dan apa saja yang harus diperbaiki tepat pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga analisis guru terhadap pembelajaran bisa lebih realistis.
4. Refleksi menggunakan catatan.
Refleksi dengan catatan bisa digunakan guru untuk menerapkan refleksi kepada diri sendiri. Dengan menggunakan catatan, guru bisa melakukan evaluasi diri sedini mungkin dan bisa mencatat langsung apa yang terjadi pada kelas.

alamat