Guru hebat itu, seperti apa sih?
Saat ini masih dalam suasana Hari Guru Nasional, guru merupakan unsur terpenting dalam proses pendidikan yang sering mendapat berbagai julukan seperti guru profesional, guru teladan, guru berprestasi, guru keren, guru hebat dan lainnya. Tugas seorang guru yang selama ini kita pahami adalah mengajar. Mengajar itu tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi mengubah pola pikir siswa adalah sesuatu yang sangat mendesak. Perubahan pola pikir siswa adalah kondisi dimana peserta didik mengalami peningkatan secara kognitif, afektif dan psikomotor pasca perlakuan seorang guru kepadanya. Seorang guru yang baik harus selalu mampu menggerakkan hati peserta didik untuk mau melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik secara sadar.Sehingga, disebut guru ideal apabila memiliki beberapa kriteria berikut:
Kriteria penting ini ada pada posisi pertama. Full engagement adalah sifat guru yang mampu mengidentifikasi hati dan pikiran dirinya dengan peserta didiknya secara total. Pertemuan pertama yang begitu menggoda adalah cermin hebat bagi seorang guru di depan kelas. Peserta didik akan merasa nyaman dengan kehadiran guru yang memiliki kriteria ini.
Kehadirannya tidak menjadikan peserta didik takut dan khawatir tapi justru mengundang kepenasaran karena performa memikat di awal perjumpaan. penyelesaian penuh adalah strategi jitu yang harus dilakukan oleh seorang guru pada saat pertama kali masuk kelas untuk mengikat hati peserta didik. Jika sudah terikat, peserta didik tidak akan lari dan menghindar.
Kriteria kedua ini adalah prilaku seorang guru yang mampu membebankan kelembutan. Ungkapan wajah dan pola komunikasi yang hangat dan bersahabat akan memberikan efek positif dan daya juang peserta didik didik bersama guru tercintanya.
Ekspresi halus merupakan tampilan nyata seorang guru yang mampu meyakinkan dirinya kepada peserta didik sebagai seorang yang dapat diandalakan untuk menjadi teman diskusi, teman berbagi dan teman penyelesai masalah.
Tentunya, kedekatan yang dibangun oleh seorang guru tetap memperhatikan aspek-aspek akademik dan sosial. Sehingga batasan kedekatan ini terarah hanya wilayah pembinaan akademik dan penciptaan teladan diri guru di depan peserta didiknya dalam penerapan nilai-nilai akademik kesehariannya.
Kriteria guru hebat yang ketiga adalah penjelasan yang jelas . Kriteria ini berkaitan dengan kompetensi guru yang harus mampu menjelaskan mata pelajaran/mata kuliah yang jelas dan dapat memberikan analogi yang realistis agar peserta didik dapat menyelesaikan soal akademik dalam segala tipe. Penjelasan yang sejelas-jelasnya bagi seorang guru adalah ketika dia mampu mendiagnosa kondisi pengetahuan si peserta didik.
Selanjutnya, ia dapat membaca tingkat pemahaman peserta didik sebagai parameter utama ketika menjelaskan materi pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar. Guru tidak boleh egois dan hanya puas dengan penjelasan dirinya sendiri tanpa menghitung kemampuan pemahaman peserta didik. Kriteria ini menciptakan pribadi guru yang kompeten dalam pengajaran.
Kriteria keempat adalah Good Performance (GP). GP merupakan masalah krusial bagi seorang guru. Guru harus mampu memadukan warna pakaian yang dikenakan, memilih bahasa yang digunakan, menjawab pertanyaan peserta didik dengan respek dan menyelesaikan soal pengajaran dengan bijak. Penampilan itu tidak sekedar apa yang dapat dilihat kasat mata tetapi penampilan itu harus disiapkan oleh beberapa kebiasaan sebelumnya sehingga dapat mengakar dan kuat sebagai satu sikap baik guru.
Good Performance akan terjadi jika seorang guru senantiasa sadar pada dirinya sendiri bahwa sesungguhnya ia tercipta sebagai model atau public figure. Kesadaran itu yang akan senantiasa menjaga harga dirinya dengan sekenap potensi, sikap dan tindakan baik terhadap peserta didiknya maupun kepada siapapun.
Seorang guru yang hebat mampu menilai peserta didiknya dengan cermat . Ia tidak mudah mengambil kesimpulan tentang kondisi kelas yang belum mencapai target; capaian pembelajaran di bawah standar maupun sikap peserta didik yang kurang baik. Seorang guru yang hebat akan memahami proses pembelajaran yang kurang optimal, memperbaiki dan meningkatkannya.
Tidak ada yang harus dipermasalahkan atas ketidaktercapaian target pembelajaran itu akan tetapi selalu melakukan evaluasi yang tepat untuk perbaikan di masa yang akan datang. Seorang guru yang memiliki kriteria ini selalu melakukan review dan follow up (cek kegiatan terdahulu dan tindaklanjut untk perbaikan secara terus menerus)
Kriteria guru hebat yang terakhir adalah ia mampu memberikan kesan super bagi peserta didiknya. Ia tidak sekedar mampu memulai kelas dengan penampilan pertama yang akan menggoda tetapi ia mampu mengakhiri kelas penuh kesan yang tak terlupakan. Guru hebat selalu memikirkan dengan baik bagaimana menyelesaikan kelas penuh sensasi dan berkesan.
Pembelajaran berkesan bagi peserta didik adalah ketika mereka mampu menceritakan kembali proses itu setelah belajar, merasakan kontekstualitas pembelajaran dalam kehidupannya dan menunggu kehadiran guru kembali untuk membawa sesuatu yang baru. Kesan tinggi diindikasikan dengan performa guru yang kehadirannya disenangi dan ketidakhadirannya dirindukan.
Ia selalu memberikan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi kehidupan nyata peserta didiknya. Saya tidak hanya menghantarkan materi pelajaran tetapi dia mampu menyentuh hati murid untuk menyadari tentang manfaat mengetahui, memahami dan mempraktekkan pengajaran itu dalam kehidupan mereka sehari-hari.